Gaya anak gaul di Indonesia berubah-ubah. Tahun 2012 adalah era anak alay dengan bahasa seperti semungudh untuk semangat, qmuh untuk kamu, akooo untuk aku. Maacih untuk makasih, daboweh untuk tidak boleh dan banyak lagi.
Tentu gaya bahasa dan ciri-ciri anak gaul berbeda pada setiap masanya. Tahun 1960an, ada anak gaul era flowers generations.
Presiden Soekarno membenci anak gaul kala itu. Tentunya bukan tanpa
alasan Soekarno membenci mereka. Saat masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno
menentang semua hal-hal yang berbau kebarat-baratan. Barat dianggap
imperialis.
Karena itu pula Soekarno tak menyukai gaya pemuda dan pemudi yang
kebarat-baratan. Soekarno ingin pemuda Indonesia yang kuat dan berjiwa
revolusioner. "Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia," kata Soekarno.
Berikut ini hal-hal yang tak disukai Soekarno dari para anak gaul tahun 1960an.
1. Musik ngak ngik ngok
Tahun 1960an demam grup musik The Beatles mewabah di seluruh dunia.
Indonesia juga terkena pengaruhnya. Tapi buat Soekarno, The Beatles
dianggap hanya meninabobokan pemuda Indonesia lewat syair-syair lagunya
yang dianggap hanya berisi cinta dan gaya hidup hippies.
"Musik ngak ngik ngok," kecam Soekarno kala itu. Maka Soekarno pun
bertindak keras. Jika ada grup band ketahuan memainkan musik ngak ngik
ngok akan disuruh turun panggung. Piringan hitam lagu-lagu Barat sulit
masuk Indonesia. Saat itu orang-orang komunis juga ikut membakar
piringan hitam The Beatles.
Ketahuan memainkan Lagu Beatles, diancam dengan pasal subversif. Maka
banyak pemain band lokal yang sempat ditahan. Koes Bersaudara salah
satunya. Latar belakang politisnya, saat itu Indonesia sedang
bersitegang Inggris yang membentuk negara federasi Malaysia. Tentu saja
Soekarno benci pada The Beatles yang berasal dari Liverpol Inggris.
2. Celana ketat
Masih berhubungan dengan The Beatles. Kala itu bukan hanya lagu The
Beatles yang mewabah ke seluruh dunia. Para pemuda juga mencoba
mengikuti penampilan ala John Lennon dkk. Termasuk celana ketat dan
sepatu hak tinggi. Presiden Soekarno jelas tidak suka. Menurutnya di
Indonesia tidak ada tempat untuk Beatles dan Beatlesisme.
Maka Soekarno memerintahkan polisi untuk merazia anak muda gaul yang
mengenakan celana ketat. Caranya mudah saja. para polisi membawa botol
kecap, jika ternyata botol itu tidak bisa masuk ke dalam celana, maka
celana dianggap celana ketat. "Kresss!!" celana pun digunting sampai
paha tanpa ampun. Masyarakat yang melihat akan tertawa-tawa melihat
pemandangan lucu itu.
3. Rok mini
Walau suka wanita cantik, tapi Soekarno mengaku tidak suka wanita yang
mengenakan rok mini di tempat-tempat umum. Sudah sejak sebelum Indonesia
merdeka Soekarno lebih menyukai wanita yang berpakaian sopan untuk
pasangannya.
Hal ini pernah diakuinya pada Fatmawati saat akan menikah. "Kukatakan
padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern
yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan,"
kata Soekarno. Tapi walau tidak suka rok mini, Soekarno tidak pernah
memerintahkan polisi menggunting rok wanita seperti jika seorang remaja
pria mengenakan celana pendek.
4. Film Amerika
Soekarno sangat menyukai film. Di Surabaya dulu dia akan menabung untuk
bisa menonton bioskop. Kadang karena uangnya kurang, Soekarno muda
menonton bioskop dari balik layar. Sehingga film yang ditontonnya
terbalik-balik.
Tapi Soekarno jengkel menonton film Amerika. Dia pernah menonton film
berjudul Broken Arrows. Film itu menceritakan kisah percintaan antara
perwira kavaleri Amerika dengan seorang gadis Indian. Akhir film ini
tragis. Maka saat bertemu Eric Johnson, pemimpin perusahaan United
Artist yang membuat Film itu, Soekarno mempertanyakan kisah tragis dalam
film Broken Arrows.
"Kenapa gadis Indian itu harus mati di akhir cerita? Kenapa mereka tidak
dijadikan sepasang merpati yang berbahagia? Apakah anda tidak mengira
bahwa kami tersinggung oleh kelicikan di layar putih yang terlalu jelas
itu. Perbedaan warna kulit yang anda anut membangkitkan perasaan jijik
orang Asia! Sampai-sampai anda memperlihatkan kerendahan dari bangsa
kulit berwarna," kecam Soekarno.
Jawaban Johnson menyakiti hati Soekarno. "Bisnis film adalah bisnis
untuk mencari uang. Orang-orang yang berasal dari bagian Selatan akan
memboikot film ini bila orang kulit putih dan gadis kulit coklat
akhirnya hidup bahagia," kata Johnson. Maka Soekarno tahu bahkan dalam
film pun ada propaganda Amerika Serikat soal perbedaan ras. Soekarno pun
melarang anak-anak muda Indonesia menonton film barat.
5. Rambut berponi
Presiden Soekarno berpendapat kalau penampilan pemuda Indonesia harus
mencerminkan adat ketimuran. Dia kesal melihat anak-anak muda yang
bergaya rambul ala The Beatles. Jika mengikuti tren rambut ala The
Beatles, maka Soekarno memerintahkan untuk digunting di tempat umum.
Lagi-lagi polisi yang kebagian melakukan razia.
Sialnya, polisi akan menggunting rambut para pemuda asal-asalan. Enak
saja para pemuda digunduli asal. Hal ini sering menimbulkan kelucuan
karena polisi akan langsung menggunting rambut para pemuda yang dianggap
melanggar di tempat-tempat umum. Jika ada pemuda yang kena razia, maka
masyarakat akan ramai-ramai bersorak dan menertawakan sang korban.
Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/5-hal-yang-dibenci-soekarno-dari-anak-gaul-60an.html
5 Gaya Alay Era 1960an yang Dibenci Soekarno
Kamis, 18 April 2013
Diposting oleh Unknown di 19.47
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar